Rencana Malam Minggu
Menyesap teh di sore hari, melihat keluar jendela dengan tatapan kosong pada rintik hujan pukul 5 cukup membuatku sedikit tenang. Udara sore kali ini lebih dingin dari biasanya, lembut menyapu wajahku namun enggan menyingkirkan pikiranku. Yah, pikiran itu lagi. Pikiran yang membuat kepalaku sesak, kadang pusing. 25 tahun baru aku lalui sejak 2 bulan lalu. Hari ini adalah hari terakhir Mei 2025. Kehidupan dewasa tanpa aba-aba harus aku lalui tanpa peta. Kehidupan yang tak ada dalam rencana, seperti tiba-tiba menyapa "Halo anak manis, saat ini kamu beranjak seperempat abad". Tepat di bulan menuju akhir tahun aku memutuskan resign dari Group Companies yang ada di list cita-citaku saat semester akhir kuliah. Ternyata benar, kita hanya mampu berencana, Allah yang menentukan. Qadarullah, lingkungan kerjaku tidak mendukung spiritual, sehingga dengan berat hati aku melepaskannya. Setelah memutuskan kontrak secara sepihak, aku tak ada rencana apapun. Memulai lagi satu per satu, melam...